Senin, 28 Oktober 2013

Fuse (Sekring)

Sekring atau pengaman terbuat dari kawat pendek dan tipis yang memiliki titik cair rendah. Kawat tersebut akan cair dan putus jika dilalui oleh kuat arus yang melewati batas tertentu.
Apabila sekring putus terputuslah aliran listrik didalam rangkaian dan arus akan berhenti mengalir. Peristiwa itu akan terjadi apabila hal-hal berikut.
Adanya hubungan pendek (korsleting)
Hubungan pendek terjadi karena sesuatu hal, misalnya isolasi kabel terbuka dan kawat-kawat kedua kabel saling bersentuhan. Ketika kawat pada kebel saling bersentuhan, sebagian besar arus melewati kabel-kabel tersebut, sehingga kuat arusnya sangat besar. Kawat penghantar menjadi panas dan berpijar, bahkan dapat menghasilkan percikan api, sehingga dapat menimbulkan kebakaran.

Adanya kelebihan beban

Apabila pemakaian listrik dirumah terlalu besar atau melebihi daya yang ditentukan, kuat arus akan melebihi batas maksimal. Jika kuat arus melebihi terlampau besar, akan timbul panas yang tinggi pada penghantar. Akibatnya, isolasi kabel meleleh lalu terbakar dan menyebabkan kebakaran.
Setiap sekring mempunyai nilai yang telah ditentukan, biasanya 1 A, 3A, 5A, dan 15 A. misalnya, pada sebuah setrika listrik terdapat tulisan 120V/240 W. artinya, setrika listrik itu memerlukan arus 2 ampere. Sekring yang akan digunakan untuk setrika tersebut adalah 3 ampere, sebab apabila menggunakan sekring 1 ampere , sekring itu akan selalu putus.
Sekring akan terputus dengan sendirinya apabila terjadi hubungan singkat atau kelebihan beban, sehingga terhindar dari bahaya, misalnya kebakaran. Oleh karena itu, sekring berfungsi sebagai pengaman.

0 komentar

Posts a comment

 
© MEP (MEKANIKAL ELEKTRIKAL PLAMBING)
Designed by Sunariyanto,S.ST
Back to top